narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah
ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan
narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius
pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah
diluar batas dosis.
Penyebaran Narkoba
Hingga kini
penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar
narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat
pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa
membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran
narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan
narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan
SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang
paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak
yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan
mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Efek-efek narkoba
Halusinogen,
efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & LTD
Stimulan
, efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga
mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan
cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu
Depresan,
efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa
membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif
, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba
memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw
Jika
terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis-jenis narkoba
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah
derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah
diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk
kristal putihnya umumnya adalah garam hidroklorida, diamorfin
hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Ganja(Cannabis
sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya,
tetrahidrokanabinol (THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat
pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa
sebab).
Ganja
menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat.
Hal ini biasanya dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas.
Selain itu ganja dan opium juga didengungkan sebagai simbol perlawanan
terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara kapitalis terhadap
negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan
dengan cara menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan
meminum Bhang.
Kontroversi
Di beberapa
negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa
pemakainya menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang
berdasarkan bahan kimiawi dan merusak sel-sel otak, yang sudah sangat
jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna ganja, beragam efek
yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan,
serta hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna
tertentu.
Efek negatif
secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas
dan otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi
kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok
tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya.
Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit
tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya
lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada
para seniman dan musisi.
Berdasarkan
penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi
oleh jenis ganja yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap
membantu kreatifitas adalah hasil silangan modern "Cannabis indica" yang
berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat, dimana jenis
Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang
dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan
tertentu ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas,
sementara ada kelompok yang menjadi aktif, terutama dalam berfikir
kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang dihasilkan
Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti
sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu
dianggap sebagai tanaman luar biasa, dimana hampir semua unsur yang ada
padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Hal ini sangat
bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh
obat-obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi
kecanduan hingga tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan
maupun penipuan (aksi kriminal) untuk mendapatkan obat-obatan kimia
buatan manusia itu.
Pemanfaatan
Tumbuhan ganja
telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai sumber minyak.
Namun
demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan
kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk
hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.
Di sejumlah
negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain,
penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya.
Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika
yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.
Bagi
penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan
bisa juga dihisap dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
Budidaya
Tanaman
ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara
beriklim dingin pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Morfin
adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif
utama yang ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem
saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain
adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan
kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan
meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi
dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita
insomnia dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain
merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang
berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya
dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini
Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya
juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama
dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.
Efek-efek narkoba
Halusinogen ,
efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan
melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata
contohnya kokain & LTD
Stimulan,efek
dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otakbekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu,dan cenderung membuat
seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Adiktif,Seseorang
yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung
bersifat pasif,karena secara tidak langsung narkoba memutuskan
syaraf-syaraf dalam otak ganja,heroin,putaw
Jika
terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ
dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian
Jenis-jenis narkoba :
-Putaw
-Ganja
-Heroin
-Morphin
-LSD
-MTD
-Kokain
-Mariyuana
-Hash
-Opium
-Jamur gaib
-Inex
1. Umum
Dengan
peningkatan keprihatinan dan kepedulian dari kalangan profesi ilmiah
khususnya kalangan Perguruan Tinggi atau Universitas terhadap masalah
Penyalahgunaan Narkotika, yang kini pada hari ini ditindaklanjuti dengan
sebuah seminar yang membahas masalah penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, maka perlulah dikemukakan semacam
pengantar untuk menjadi bahan diskusi dalam membahas masalah tersebut.
Masalah
penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya tersebut
pada intinya adalah juga merupakan masalah yang menjadi perhatian
khususnya dari para sarjana kedokteran dan lebih khusus lagi para
sarjana Kedokteran Jiwa. (Psikiatri).
Untuk
maksud tersebut di atas, tulisan ini diajukan untuk menjadi bahan atau
salah satu materi diskusi dalam acara membahas masalah Penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
2. Pengertian
Obat
adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia yakni
apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia dan menurut petunjuk dokter.
Pemakaian obat-obatan untuk diri sendiri tanpa indikasi dan tidak
bertujuan medis disebut sebagai Penyalahgunaan Zat (drug abuse).
Tindakan
atau kasus tersebut merupakan perbuatan yang merugikan diri sendiri
(karena dapat menimbulkan ketergantungan zat, keracunan akut atau
kematian dan merugikan orang lain (karena si penyalahguna mampu
mengganggu ketertiban dan mempengaruhi orang lain agar mau seperti
dirinya).
Pada
umumnya obat atau zat yang disalahgunakan adalah zat yang termasuk
golongan obat psikoaktif (psychoactive drugs), yaitu obat yang dapat
memberikan perubahan-perubahan pada fungsi mental (pikiran dan perasaan,
kesadaran, persepsi tingkah laku) dan fungsi motorik.
Zat ini mempunyai potensi untuk menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun secara psikis atau kedua-duanya.
Selain
zat mempunyai efek tertentu terhadap tubuh manusia dan salah satu efek
yang terdapat pada golongan psikoaktif dan Narkotika adalah kemampuannya
untuk menimbulkan ketergantungan, sehingga zat ini disebut zat yang
dapat menimbulkan ketergantungan (dependence producing drugs) yaitu
antara lain:
a. Alkohol misalnya minuman keras.
b. Narkotika misalnya, morfin, heroin, dan Pethidine.
c. Kanabis misalnya Marjuana atau ganja.
Penekan susunan syaraf pusat misalnya Mandrax, Rohypnol, Magadon, Nitrazepan, Sedatin (pil BK/pil anjing).
Perangsang
susunan syaraf pusat misalnya Amfetamin, (yang pada akhir-akhir ini,
dengan dicampur dengan zat lain disebut sebagai Pil Ecstasy dan
sebagainya).
Dari
uraian di atas jelaslah bahwa tindakan penyalahgunaan zat mempunyai
kaitan yang erat dengan masalah ketergantungan zat (drug dependence).
Yang dimaksud dengan ketergantungan zat adalah suatu kondisi yang
memaksa seseorang menggunakan zat tersebut dengan tujuan untuk
mendapatkan kepuasan mental atau menghindari diri dari penderitaan fisik
dan mental (gejala ketagihan). Pada keadaan ini seseorang tidak dapat
menghentikan pemakaian zat tersebut dan ia dapat mengalami
ketergantungan pada satu macam zat saja atau lebih.
Penyembuhan
atau pengobatan ketergantungan zat merupakan suatu hal yang sulit, oleh
karena itu maka tindakan pencegahan merupakan upaya yang sangat
penting.
Penyalahgunaan
zat (NAPZA) di Indonesia merupakan masalah yang mulai timbul sejak + 26
tahun yang lalu. Masalah ini makin besar dan meluas sehingga pada
akhirnya dinyatakan sebagai masalah nasional yang dalam
penanggulangannya perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada
tahun 1971 terbentuk Badan yang disebut BAKOLAK INPRES 6/1971.
Berdasarkan
penelitan dan pengamatan berbagai pihak didapatkan kesan bahwa mereka
yang menyalahgunakan zat kebanyakan tergolong dalam usia muda.
Mereka
merupakan kelompok yang mempunyai resiko tinggi (high risk). Masa
remaja merupakan suatu masa yang peka terhadap segala macam bentuk
gangguan. Para remaja membutuhkan bentuan dan perhatian orang tua dan
guru atau pembimbingnya dalam melewati masa ini dengan tenang dan wajar.
Bantuan dan perhatian ini dapat diberikan kalau kita mamahami porblems
mereka dan mengetahui berbagai faktor yang mungkin dapat menimbulkan
porblem, khususnya yang menyangkut masalah penyalahgunaan zat; yakni
antara lain ilmu kesehatan jiwa.
3. Keadaan Khas Masa Remaja
Sebagai
peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa remaja merupakan
masa yang penuh dengan kesulitan dan gejola, baik bagi remaja sendiri
maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua
mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan
bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam
keluarga atau ramaja dengan lingkungannya.
Hal
tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa
ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan
tingkah laku seperti penyalahgunaan zat, atau kenakalan remaja atau
gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak
berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah
parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya.
Untuk
menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang wajar dalam
menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami perkembangan
remajanya beserta ciri-ciri khas yang terdapat pada masa perkembangan
tersebut. Dengan ini diharapkan bahwa kita (yang telah dewasa) agar
memahami atas perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak dan remaja
pada saat ia mamasuki masa remajanya.
Begitu
pula dengan memahami dan membina anak/remaja agar menjadi individu yang
sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja perlu
memahami proses tumbuh kembangnya dari anak sampai dewasa.
4. Beberapa Ciri Khas Masa Remaja adalah:
d. Perubahan peranan
Perubahan
dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang
individu. Kalau pada masa anak ia berperanan sebagai seorang individu
yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan
dilingungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri
sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri.
Akan
tetapi sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat
bergantung dari orang tuanya. Pertentangan antara keinginan untuk
bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan
untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada
diri remaja. Akibat konflik ini, dalam diri remaja timbul kegelisahan
dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi
mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
e. Daya fantasi yang berlebihan
Keterbatasan
kemampuan yang ada pada diri remaja menyebabkan ia tidak selalu mampu
untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.
f. Ikatan kelompok yang kuat
Ketidakmampuan
remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya
dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan
dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang
besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada
di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk
dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan
segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin
dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindak yang membabi buta.
g. Krisis identitas
Tujuan
akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas
diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat
memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan
dimanakah tempat saya berperan.
Ia
telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelamahan dirinya
serta peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri
terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap
remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.
5. Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Obat
Motivasi
dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi
yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang
mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
Di
samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan
penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat
dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di
bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam
diri remaja; antara lain:
h. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.
I. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
j. Perubahan teknologi yang cepat. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti - Akhlaq)
k. Meningkatnya waktu menganggur.
Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan
ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
l. Menjadi manusia untuk orang lain.
Adanya
faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan
mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu
untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan
usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan
individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam
diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.
B. UPAYA PENCEGAHAN MASALAH PENYALAHGUNAAN ZAT
Karakteristik
psikogis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan
terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian, untuk terjadinya
hal tersebut masih ada faktor lain yang memainkan peranan penting yaitu
faktor lingkungan si pemakai zat. Faktor lingkungan tersebut memberikan
pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi untuk
menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya masalah penyalahgunaan
zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan dan
kondisi psikologis remaja.
Di
dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada
dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan
remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan
yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah
membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai
tujuan yang diharapkan (suatu proses pendampingan kepada si remaja,
selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).
Jadi
remaja sebenarnya berada dalam 3 (tiga) pengaruh yang sama kuat, yakni
sekolah (guru), lingkungan pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga);
serta ada 2 buah proses yakni menghindar dari lingkungan luar yang
jelek, dan proses dalam diri si remaja untuk mandiri dan menemukan
jatidirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, bidang yang menjadi pusat perhatian adalah:
1. Sikap dan tingkah laku.
2. Emosional
3. Mental - intelektual
4. Sosial
5. Pembentukan identitas diri.
Tindakan apa yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah ini:
6. Sikap dan tingkah laku
Tujuan
dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan
tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih
dewasa. Sikap kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri
(egosentrik), selalu menggantungkan diri pada orang lain, menginginkan
pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol perbuatannya, harus diubah
menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan
keinginan dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya sehingga
tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk
itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua
harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja
mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan
celaan.
7. Emosional
Untuk
mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan hubungan
emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk
memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai
tingkah laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan
pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat
menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap. Udahakan
jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang
menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah
mempergunakan narkotika (menyalahgunakan obat).
8. Mental - intelektual
Dalam
perkembangannya mental - intelektual diharapkan remaja dapat menerima
emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya.
Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan
dengan kenyataan sesungguhnya.
Pada
mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan
dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang
abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat
menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini
dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang
kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan
angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
9. Sosial
Untuk
mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua
orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau
berlainan jenis. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia
memilih satu lingkungan pergaulan saja misalnya suatu kelompok tertentu
dan ini dapat menjurus ke tindakan penyalahgunaan zat. Sebagaimana kita
ketahui bahwa ciri khas remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan
kelompoknya.
Hal
ini menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan
sikap serta rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang
tua dan cita-citanya. Selain itu juga kita sebagai orang tua dan guru,
harus mampu menumbuhkan suatu Budi Pekerti/Akhlaq yang luhur dan mulia;
suatu keberanian untuk berbuat yang mulia dan menolong orang lain dan
menjadi teladan yang baik.
10. Pembentukan identitas diri
Akhir
daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri.
Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang
datang dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman,
berubah menjadi suatu bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau
falsafah hidup yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan
nilai dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut
penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya. Orang tua memegang peranan
penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu
remajanya dengan menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan
agama dlam kehidupan dewasa, sehingga penyadaran ini memberikan arti
yang baru pada keyakinan agama yang telah diperolehnya. Untuk dapat
menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus menjadi kebanggaan bagi
remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua sendiri
atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun yang hanya
berasal dari sejarah atau cerita.
Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam upaya pencegahan, dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
b. Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional, intelektual, dan sosial.
c. Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.
d. Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh kehangatan bagi remaja.
e. Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.
f. Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.
g. Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).
Apa
yang dikemukakan di atas hanyalah merupakan petikan secara umum dan
dalam penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada pada diri
remaja maupun orang tua dan guru. Dengan begitu maka setiap orang tua
dan guru harus mampu untuk menafsirkan apa yang dimaksud dan
menerapkannya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Yang
paling penting adalah pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua
sebelum mereka mengharapkan remajanya mengenal dirinya. Dengan kata
lain, apa yang diharapkan dari remaja harus dapat dilaksanakan terlebih
dahulu oleh orang tua dan guru.
Golongan narkotik berdasarkan bahan pembuatannya :
1. Narkotika Alami
Zat
dan obat yang langsung bisa dipakai sebagai narkotik tanpa perlu adanya
proses fermentasi, isolasi dan proses lainnya terlebih dahulu karena
bisa langsung dipakai dengan sedikit proses sederhana. Bahan alami
tersebut umumnya tidak boleh digunakan untuk terapi pengobatan secara
langsung karena terlalu beresiko. Contoh narkotika alami yaitu seperti
ganja dan daun koka.
2. Narkotika Sintetis / Semi Sintesis
Narkotika
jenis ini memerlukan proses yang bersifat sintesis untuk keperluan
medis dan penelitian sebagai penghilang rasa sakit / analgesik.
Contohnya yaitu seperti amfetamin, metadon, dekstropropakasifen,
deksamfetamin, dan sebagainya.
Narkotika sintetis dapa menimbulkan dampak sebagai berikut :
a. Depresan = membuat pemakai tertidur atau tidak sadarkan diri.
b. Stimulan = membuat pemakai bersemangat dalam berkativitas kerja dan merasa badan lebih segar.
c. Halusinogen = dapat membuat si pemakai jadi berhalusinasi yang mengubah perasaan serta pikiran.
3. Narkotika Semi Sintesis / Semi Sintetis
yaitu
zat / obat yang diproduksi dengan cara isolasi, ekstraksi, dan lain
sebagainya seperti heroin, morfin, kodein, dan lain-lain.
Macam - Macam Narkoba
Ectasy, Inex, Blackheart
Inex, Ecstasy, Blackheart :
Kancing, I, inex.Alladin, electric, gober, butterfly, dll.Cara pakai: Berbentuk pil/kapsul.Dikunyah,
dikulum, ditelan dengan air mineral. Harganya sangat mahal sehingga
hanya dipakai kelas menengah keatas, executive dll.
Habis pakai:
rasanya gembira terus, maunya tertawa, hal2 yg tidak lucu saja membuat tertawa, energetik.Energik, mata sayu, muka pucat, berkeringat banyak, tidak bisa diam/over acting,tidak bisa tidur
Sakauw :
rasanya gelisah dan tidak bergairah dan tidak energetik sehingga ingin mengkonsumsi lagi.
Akibat :
Kalau dipakai terus menerus juga merusak organ2 tubuh dan juga merusak otak dan syaraf.Syaraf
otak rusak, dehidrasi, liver rusak & berfungsi tdiak baik, tulang
gigi keropos, jet lag, syaraf mata rusak, paras selalu ketakutan.
Heroin & Opium
Heroin & Opium :
sangat mahal, harganya jutaan, jarang dipakai remaja. Sakauw, Habis pakai dan akibatnya sama dengan Putauw.
Sakauw :
Depresi berat, Rasa lelah berlebihan, Banyak tidur, Mimpi bertambah, Gugup, Ansietas/rasa gelisah, Perasaan curiga.Denyut
jantung cepat, Gelisah, Euforia atau rasa gembira berlebihan, Rasa
harga diri meningkat, Banyak bicara, Kewaspadaan meningkat,
kejang-kejang, Pupil mata melebar, Tekanan darah meningkat, Berkeringat
atau rasa dingin, Mual / muntah, Mudah berkelahi dan cepat tersinggung,
Gangguan kejiwaan, subarachnoid/otak, Thromboemboli/penyumbatan pembuluh
darah, Nystagmus, horisontal/mata bergerak tak terkendali, Distonia
(kekakuan) otot leher.Aritmia jantung/gangguan irama jantung, Luka sampai sekat rongga hidung, Hilang nafsu makan, Anemia, berat badan turun
Intisari :
Heroin
alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin
menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Heroin dihasilkan dari getah
buah candu. Sekarang, generasi muda kembali diserbu godaan heroin, yang
dalam pergaulan dikenal sebagai putauw. Bedanya putauw dihasilkan dari
kristalisasi bahan-bahan kimia sintetis, bukan dari getah buah candu.
Efeknya lebih dahsyat dan harganya lebih murah. Hal ini juga merupakan
godaan berat yang nggak jarang mendorong remaja untuk coba-coba. Nggak
ada pemakai yang bisa menghentikan sakauw kecuali dengan mengkonsumsi
putau lebih banyak lagi. Begitu terus-menerus hingga pemakai tak punya
pilihan lain dan tubuhnya tak mampu menerima lagi. Ketergantungan putauw
jelas mimpi buruk. Seseorang bisa melakukan hal-hal nekat jika sakau
menyerang. Dengan putauw kamu bisa gembira seketika. Tapi seiring waktu,
tubuh terus mentuntut dosis yang lebih banyak. Apa risikonya? Kematian
yang mengenaskan menugggu di depan mata. Kandungan aktif heroin : 20
persen, Heroin Hydrichloride: 20 persen, Monoacetyl Morphine: 35 persen,
The baine: 15 persen, Papaverine: 10 persen, Noscapine: 5 persen
Shabu-shabu
Shabu-shabu :
Ubas, ss mecin. Gold
river, coconut, crystal. shabu2 ini yang sangat mudah didapat dan
sangat mudah cara mengkonsumsinya; kelihatannya shabu2 ini memang
sengaja disiapkan oleh Kekuatan asing dan Mafia internasional untuk
merusak generasi penerus bangsa, bubuk shabu2 yang berbentuk kristal ini
sangat mudah didapat dan sangat mudah juga dipakainya, dan pemakainya
tidak pernah sakauw atau merasa kesakitan kalau lagi nagih, tetapi bubuk
kristal ini sangat jahat karena langsung merusak otak terutama otak
yang mengendalikan pernafasan, suatu saat pecandu akan mengeluh sakit
asma(sesak nafas) dan lama2 kalau tetap memakai shabu2 akan meninggal
begitu saja karena kehabisan nafas, karena syaraf otak yang
mengendalikan pernafasan sudah tidak berfungsi, dan tidak ada lagi
instruksi untuk bernafas. Setiap hari ada berapa remaja yang meninggal
hanya karena keluhan sesak nafas(asma). Cara memakai Kristal ini dibakar
lalu dihisap dengan alat khusus yang disebut Bong tetapi anak2 pandai
sekali bisa membuat dengan botol apa saja. Dihisap dengan mediator air.
Tetapi yang pecancu tidak tahu, didalam tubuh kristal ini mengkristal
kembali, sehingga paru2nya bisa berubah menjadi batu mengeras sehingga
umumnya keluhan pemakai shabu-shabu adalah sesak nafas. Harga
Shabu-bhabu 1 gr - Rp. 200.000,- Jenis Blue Sky yang mahal 1 gr. Rp.
500.000,- 1 gr. bisa untuk 8 orang. Biasanya dipakai 2 kali per minggu.
Kristal ini paling banyak digemari karena tidak ada sakauwnya, kalau
lagi nagih hanya gelisah, tidak bisa berpikir dan bekerja.
Sakauw Shabu-shabu :
Gelisah, tidak bisa berpikir, tidak bisa bekerja.Tidak
bisa tenang, cepat capai, mudah marah, tidak bisa beraktivitas dengan
baik, tidak ada semangat, Depresi berat, Rasa lelah berlebihan, Gangguan
tidur, Mimpi bertambah
Habis pakai shabu-shabu:
Mata bendul ada garis hitam,
Badan terasa panas terbakar, sehingga minum terus menerus, dan ke-mana2
selalu membawa botol aqua. Kuat tidak makan dan tidak tidur sampai
ber-hari2, ngomong terus tapi suaranya jelas.Bersemangat,
gariah seks meningkat, paranoid, tidak bisa diam/tenang, selalu ingin
menambah terus, tidak bisa makan, tidak bisa tidur
Pernah
dicoba betapa ganasnya kristal ini, ambil daging mentah dan taruh
kristal ini diatasnya dan kristal ini bisa menembus masuk kedalam daging
ini, bayangkan kristal seperti ini dimasukkan kedalam tubuh.
Akibat :
Merusak organ2 tubuh terutama otak, dan syaraf yang mengatur pernafasan.
Banyak yang mati karena sesak nafas, dan tiba2 berhenti bernafas karena
syaraf yang mengendalikan pernafasan sudah rusak dan tidak ada lagi
instruksi untuk bernafas, sehingga nafasnya putus/berhenti, dan mati.Paranoid, otak suah dipakai berpikir dan konsentrasi, jet lag dan tidak mau makan.Rasa
gembira / euforia, Rasa harga diri meningkat, Banyak bicara,
Kewaspadaan meningkat, denyut jantung cepat, Pupil mata melebar, Tekanan
darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, Mual/muntah, (Dalam waktu 1
jam setelah pemakai gelisah),Delirium/kesadaran berubah (pemakai baru,
lama, dosis tinggi), Perasaan dikejar-kejar, Perasaan dibicarakan orang,
Agresif dan sifat bermusuhan, Rasa gelisah, Tak bisa diam, (Dalam waktu
24 jam).Gangguan irama detak jantung, Perdarahan otak, Hiperpireksia atau syok pada pembuluh darah jantung yang berakibat meninggal
Intisari :
Tahun
1990-an, Indonesia diserbu obat-obatan berbahan dasar amphetamine
seperti ekstasi dan shabu. Dalam dunia kedokteran, amphetamine dipakai
sebagai obat perangsang. Salah satunya ntuk mengatasi depresi ringan.
Oleh umum, ekstasi yang berbahan dasar MDMA
(Methylenedioxymethamphetamine) dan shabu dipakai untuk memperoleh rasa
gembira dan tidak mengenal lelah. Dan untuk mempertahankan kondisi ini,
pemakai akan menambah dosis hingga tanpa disadari sudah melampau batas.
Bahayanya, nggak ada yang bisa memastikan apa sisa kandungan obat-obatan
tersebut selain amphetamine. Begitu pula risiko atau efek samping apa
yang bakal menghadang. Ekstasi dan shabu merangsang sistem saraf pusat
(otak) hingga pemakainya tampak tak kehabisan enerji. Jika sedang "on"
memang akan terasa enak tapi sesudahnya badan akan terasa letih, depresi
berat, lesu, dan yang paling parah ingin mencelakakan diri sendiri dan
bunuh diri. Gejala fisik lainnya, pupil akan melebar, tekananan darah
meninggi, berkeringat tapi merasa kedinginan, mual atau muntah, dan
kesadaran menurun. Sementara ada anggapan shabu bisa mengehntikan
kecanduan taerhadap putauw (heroin). Tapi sejauh ini kebenarannya sangat
diragukan. Kandungan aktif: 100 persen.
Putauw
Putauw :
Banana,
snow white, bubuk putih ini adalah jenis heroin yg paling rendah, mudah
didapat dan banyak dipakai remaja. Harganya relatif murah Paket Hemat :
Rp. 25.000,-Karena banyak remaja yang terperangkap sebagai pecandu
hanya karena diajak teman2nya untuk menghisap dengan hidung rame2.
Padahal sesudah memakai cara dihisap terus menerus, Hidung berdarah,
Hidung ingusan terus menerus, Pilek terus menerus, sehingga akhirnya
remaja/pemakai berganti dengan cara suntik. Cara ini sangat berbahaya,
karena bisa terjadi keracunan waktu darah dikeluarkan dan dikocok2
dijarum suntik dicampur putauw, bisa emboli, kemasukan udara dan
menyumbat jantung dan jantung tersumbat dan berhenti berdetak, sehingga
banyak sekali pecandu suntik putauw ditemukan mati dengan suntikan masih
menempel ditangannya. Putauw ini juga jahat sekali karena kebutuhan
tubuh 2 kali kelipatan, misalnya mula2 pakai 1 titik, lama2 2 titik, 4,
16, dst sampai mencapai jumlah yang sangat tinggi dan biasanya pecandu
mati karena overdosis. Karena bentuknya bubuk putih, sehingga banyak
sekali yang dipalsukan, kadang2 dicampur urea, bedak, tepung, obat yang
ditumbuk dll. Sehingga banyak sekali penderita Putauw yang keracunan dan
mati, badan menggelepar2, kejang2 dan mulut mengeluarkan busa busa.
Sakauw Putau :
Gelisah, Keringat dingin, Menggigil, tulang2 rasanya mau patah, ngilu semua, mual-mual,
mata berair, hidung berair, perut sakit, tulang-tulang serasa ngilu,
keringat keluar tak wajar. Bila udara dingin sedikit dia akan merasa
sangat kedinginan, Keluar air mata, pupil mata membesar , Keluar ingus,
Kelebihan keringat, Diare, Merinding, menguap terus- menerus, Tekanan
darah naik, Jantung deg-degan, Demam, panas dingin, Nggak bisa tidur
(insomnia), Otot dan tulang nyeri, sakit kepala, Persendian ngilu,
Gelisah, Marah-marah, dan gampang terpancing untuk berkelahi
Habis Pakai Putauw :
Ngelamun, berkhayal,malas ngapa2in, halusinasi, merasa ada orang yg mau menyerangnya, membunuhnya dll. Mata
sayu, muka pucat, tidak ada konsentrasi, hidung gatal, mual-mual(bagi
pemula), mengantuk, bicara tidak jelas, pendiam, over dosis kalau pakai
terlalu banyak.
Akibat :
Organ2 tubuh rusak, terutama levernya mengeras, ginjal juga rusak, bisa se-waktu2 mati karena keracunan dan overdosis. Nafsu
makan kurang, susah untuk berpikir, susah untuk konsentrasi, menjadi
pemarah, hepatitis … penyuntikPupil mata mengecil atau melebar akibat
kekurangan oksigen (anoksia), Gembira nggak ketulungan (euforia), sedih
banget (disforia), Cuek (apatis), Badanlemas, malas bergerak, ngantuk,
Ngomong cadel, Nggak konsentrasi, Nggak perhatian, Lemot (lemah otak)
alias daya ingat lemah, Nggak bisa membedakan realitas dengan khayalan
Impotensi pada cowok, Gangguan haid pada cewek, Gangguan perut, Nafsu
makan berkurang (kurus), Hepatitis / radang hati,HIV/AIDS (pemakai
suntikan dengan jarum tak steril)
Intisari :
Putauw adalah derivat dari Heroin
alias heroisch diambil dari bahasa Jerman (hero). Tahun 70-an heroin
menyerbu generasi muda dalam bentuk morfin. Heroin dihasilkan dari getah
buah candu. Sekarang, generasi muda kembali diserbu godaan heroin, yang
dalam pergaulan dikenal sebagai putauw. Bedanya putauw dihasilkan dari
kristalisasi bahan-bahan kimia sintetis, bukan dari getah buah candu.
Efeknya lebih dahsyat dan harganya lebih murah. Hal ini juga merupakan
godaan berat yang nggak jarang mendorong remaja untuk coba-coba. Nggak
ada pemakai yang bisa menghentikan sakauw kecuali dengan mengkonsumsi
putau lebih banyak lagi. Begitu terus-menerus hingga pemakai tak punya
pilihan lain dan tubuhnya tak mampu menerima lagi. Ketergantungan putauw
jelas mimpi buruk. Seseorang bisa melakukan hal-hal nekat jika sakau
menyerang. Dengan putauw kamu bisa gembira seketika. Tapi seiring waktu,
tubuh terus mentuntut dosis yang lebih banyak. Apa risikonya? Kematian
yang mengenaskan menugggu di depan mata. Kandungan aktif heroin : 20
persen, Heroin Hydrichloride: 20 persen, Monoacetyl Morphine: 35 persen,
The baine: 15 persen, Papaverine: 10 persen, Noscapine: 5 persen
Ganja/Cimeng
Ganja/cimeng :
Berbentuk
daun-daun kering yang sudah dirajang kering dan ditempatkan (biasanya)
dalam sebuah amplop kecil berukuran 25 X 15 cm.Dilinting seperti rokok
dan dihisap, dimakan. Banyak dikonsumsi masyarakat, dari remaja sampai
rakyat biasa. Mudah didapat dan cara pemakaiannya seperti merokok biasa.
Harganya sangat murah : Rp. 10.000,- jadi 4 batang rokok.
Habis Pakai:
Kantung
mata membengkak dan merah, bengong, pendengaran berkurang, susah
berfikir/konsemtrasi, perasan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa,
sebab, pandangan kabur, ingin tidur terus, nafsu makan besar.
Sakauw :
Banyak
berkeringat, Gelisah, Gemetaran, Nggak aa selera makan, Mual/muntah,
Diare terus menerus, Nggak bisa tidur (insomnia), Ketakutan berlebihan
yang nggak beralasan (paranoid), Tingkah laku aneh, melamun, tertawa
sendiri.
Akibat :
Perasaan tidak tenang, tidak bergairah, cepat marah/sensitif.Jantung
berdebar, Euforia (merasa sangat gembira tanpa sebab), Halusinasi dan
delusi, Waktu terasa berjalan sangat lambat, Apatis, cuek terhadap diri
dan lingungannya, nggak ada kemauan, Mata merah, Nafsu makan nambah,
Mulut kering, Kelakuan jadi aneh, cemas, taku yang berlebihan, curiga
berlebihan atau paranoid, kehilangan minat beraktivitas, malas belajar,
malas bekerja, ditinggalkan kawan.Bronkitis/infeksi
paru, Imunitas berkurang, Kemampuan membaca terganggu, Ketrampilan
bicara terganggu, Motivasi berkurang, Rasa ingin bersaing berkurang.
Intisari:
Mengandung
zat THC (Tetra Hydro Cannabinol) yaitu zat psikoaktif yang berefek
halusinasi. Nama lain Mariyuana, Indian Hemp, Rumput, Barang, Gelek,
Daun, Hijau, Bang, bunga, Ikat, Labang, cimeng. Akibat penggunaan ganja
dalam waktu lama bakal terkena kecanduan yang cukup parah. Kebutuhan
narkotika yang tidak terpenuhi akan menimbulkan rasa sakit nagih atau
sakau. Selain itu ganja dapat memicu gangguan psikologis berupa kegilaan
yang dinamakan skizofrenia. Baik skizofrenia maupun sakau karena nagih
ganja sama-sama memiliki gejala awal yang disebut delusi. Delusi di sini
ditandai dengan keyakinan yang berlebih bahwa dirinya merupakan
perwujudan dari apa saja. Kebanyakan berupa perwujudan benda. Misalnya,
ia merasa dirinya adalah patung, ember, sampah, dan lain sebagainya.
Aktivitasnya bisa jadi berdiri membisu selama berjam-jam menghadap
tembok, menyilet-nyilet tubuh sendiri, membentur-benturkan kepala, dan
sebagainya. Oleh karena itu, pemakaian ganja sampai ke tingkat kecanduan
di mana terjadi kekacauan fungsi berpikir, berperasaan, dan berperilaku
sama saja dengan menalamai gangguan psikologis. Gangguan ini, karena
gejalanya sama, bisa mencetuskan skizofrenia atau kegilaan di kalangan
orang yang jiwanya labil dan mudah goyah (memiliki faktor predisposisi
seperti misalnya kepribadian skizoid). Survey yang pernah ada
menyebutkan bahwa umumnya, para penderita skizofrenia sebelumnya
sebelumnya adalah pemakai ganja. Akibat lebih jauh, pengguna ganja akan
mengalami koma. Kandungan aktif: 100 persen Cannabinoids.
Pil Koplo
Macam - Macam pil Koplo :
B.K, Lezotan, Magadon, Nipam,dll, pil2 ini sudah beredar sampai desa2
terpencil diseluruh Indonesia. Paling banyak dikonsumsi baik anak2 usia
SD, SMP, SMU, Mahasiswa dan juga rakyat golongan menengah kebawah.
Harganya sangat murah, 1 strip (10 biji) harganya Rp. 10.000,-, sangat
mudah didapat, tetapi pil ini sangat ganas karena membuat orang
menderita ketergantungan terus menerus, beringas, maunya berkelahi,
Szisoprenia (gila), halusinasi, sehingga nantinya generasi penerus
banyak yang menderita gila. Dan pil2 ini sangat mengancam kehidupan
masyarakat.
Sakauw Pil - Pil Koplo :
Gelisah, Emosional, Mata Merah, Uring2an, Keringat Dingin, badan sakit semua.
Habis Pakai Pil2 Koplo :
Ngomong terus, tapi suara tidak jelas seperti orang mabuk, menjadi
berani, cepat marah, beringas dan maunya ngajak ribut dan berantem saja.
Akibat :
Organ2 tubuh rusak, terutama otak, dan syaraf. Ketergantungan terus
menerus, halusinasi, gila, beringas, emosional, suka berantem dan bikin
onar, bikin ribut, karena beringas bisa membunuh orang dengan kepala
dingin tanpa sadar, sesudah sadar kita sudah dipenjara.
Jadi
kecenderungannya adalah merusak, karena berani kepada orang tua, guru,
aparat kepolisian, dan maunya mengajak ribut, bisa menyebabkan
perkelahian antar pelajar, antar kelurahan, antar desa dst.
Waktu
demo2 peristiwa Semanggi dan pada setiap demo2 mahasiswa, kenapa kita
melihat mahasiswa kelakuannya seperti binatang, berani, beringas dan
mengamuk membabi buta dan melawan polisi dan tentara seperti orang2 yang
tidak terpelajar. Karena ada cerita mahasiswa2 ini selalu diberi pil2
koplo oleh penggeraknya dan pil2 untuk kuda dan mahasiswa2 ini tidak
tahu karena disebutnya adalah vitamin2 supaya badannya fit.
Pil2
ini dijadikan alat oleh kekuatan asing yang mau menghancurkan
Indonesia. Rakyat berani kepada aparat, sehingga tidak ada hukum,
pelajar2 tawuran, perkelahian antar desa, desa2 dibakar, rakyat menjadi
pengungsi semua hidup ditenda tenda, nantinya seperti negara2 Afrika,
mula2 generasi mudanya dihancurkan dengan narkoba mereka2 dijadikan the
killing machine, kemudian perkelahian antar suku, antar agama, dan
pembantaian sesama rakyat yang dimulai oleh remaja. Sekarang banyak
negara2 di Afrika yang hancur dan rakyatnya miskin dan hidup
ditenda-tenda sebagai pengungsi, karena rumahnya dibakar pada
perkelahian2 antar suku, ras & agama, terpaksa meninggalkan kampung
halamannya.
Sejarah Awal Narkoba
Kurang
lebih th. 2000 SM di Samaria dikenal sari bunga opion atau kemudian
dikenal opium (candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di
daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan
laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah India,Cina dan
wilayah-wilayah Asia lainnya.
Cina
kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini
(dimungkinkan karena iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII
masalah candu ini bagi Cina telah menjadi masalah nasional; bahkan di
abad XIX terjadi perangcandu dimana akhirnya Cina ditaklukan Inggris
dengan harus merelakan Hong Kong.
Tahun
1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim sertuner
menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal
sebagai Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama
Morphius).
Tahun 1856 waktu pecah perang
saudara di A.S. Morphin ini sangat populer dipergunakan untuk penghilang
rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut
"ketagihan" disebut sebagai "penyakit tentara"
Tahun
1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London, merebus
cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis
jamur) Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu:
anjing tersebut tiarap, ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun
tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat tersebut dengannama
Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit (pain killer).
Tahun
60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden
Triangle" yaitu Myanmar, Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu
ton setiap tahun. Juga pada daerah "Golden Crescent" yaitu Pakistan,
Iran dan Afganistan dari Golden Crescent menuju Afrika danAmerika.
Selain
morphin & heroin adalagi jenis lain yaitu kokain (ery throxylor
coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolavia.
Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC.
Di
akhir tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin
meningkat serta tekhnologi mendukung maka diberilah campuran-campuran
khusus agar candu tersebut dapat juga dalam bentuk obat-obatan.